top of page

Hari Siber Nasional: Melawan Ancaman Media Siber Indonesia

Hari Siber Nasional di Indonesia diperingati setiap tanggal 7 Maret. Peringatan Hari Siber Nasional mengambil momentum berdirinya Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) tanggal 7 Maret sebagai wadah bernaungnya para pengusaha media siber di seluruh wilayah Republik Indonesia. Hari ini sekaligus diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cyber security dan pentingnya melindungi infrastruktur media siber (media pers online) di Indonesia.


Cyber attack terhadap media siber merupakan tindakan yang disengaja untuk mendapatkan akses yang tidak sah ke sistem dan data mereka. Tujuannya beragam, mulai dari mencuri informasi sensitif, menyebarkan informasi palsu, hingga mengganggu operasi media dan merusak kredibilitasnya. Tidak jarang juga ada pihak tertentu yang sengaja melakukan peretasan ke media siber untuk mengancam/membungkam pihak redaksi.


Berbagai bentuk serangan pada media siber:

  • Deface Website dan Content Hacking: Beberapa media online telah mengalami serangan deface dimana halaman utama situs mereka dimodifikasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Terkadang pelaku mengubah atau menghapus konten berita tanpa izin untuk menyebarkan informasi palsu, propaganda dan pesan politik, atau ideologi tertentu. Serangan ini juga bertujuan untuk menunjukkan kelemahan dalam keamanan situs web.

  • DDoS Attack: Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) juga menjadi ancaman serius bagi media online di Indonesia. Dalam serangan ini, pelaku menggunakan jaringan komputer secara bersama-sama untuk menyerang server media online dengan membanjiri lalu lintas internet. Serangan DDoS dapat menyebabkan situs web menjadi tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah.

  • Phishing: Mengirim email atau pesan palsu yang tampak seperti berasal dari media siber untuk menipu agar memasukkan credential dan informasi sensitif lainnya. Phishing dapat digunakan menggunakan teknik social engineering.

  • Malware: Menginfeksi perangkat karyawan media dengan malware yang dapat mencuri data sensitif, seperti password dan dokumen rahasia. Termasuk juga di dalamnya ransomware yang dapat mengenkripsi data perusahaan, lalu pelaku akan meminta tebusan.


Kasus dan Dampak Serangan Media Siber

Beberapa contoh kasus yang dapat dilihat seperti kasus Narasi TV yang menghadapi serangkaian serangan digital, dimana melibatkan 37 anggota karyawan redaksi, termasuk mantan karyawan Narasi. Mereka menjadi sasaran percobaan peretasan akun media sosial dan juga terkena serangan DDoS pada situs website mereka. Lalu ada juga website Tempo yang mengalami kasus peretasan website, dimana pelaku melakukan Defacement berisi pesan propaganda pada halaman utama website Tempo. Selain kedua media ini, masih ada banyak website resmi media siber yang terkena dampak dari cyber attack seperti Kompas,CNN, Tirto, dan lainnya.


Cyber attack yang menyerang media siber membawa dampak seperti hilangnya data sensitif dan privasi, kerugian finansial, kerusakan reputasi, gangguan operasi, dan krisis kepercayaan publik terhadap informasi. Upaya pencegahan dan penanggulangan yang efektif menjadi kunci untuk menjaga ketahanan media siber di era digital.


Media siber dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk melindungi diri dari cyber attack:

  • Menerapkan firewall dan antivirus yang mampu mendeteksi dan merespons ancaman.

  • Memiliki sistem Anti-DDoS untuk menahan serangan DDoS.

  • Menerapkan intrusion detection system untuk mencari pola tertentu dalam lalu lintas jaringan yang mengindikasikan upaya peretasan.

  • Meningkatkan kesadaran karyawan tentang keamanan siber.

  • Bekerjasama dengan penegak hukum untuk menyelidiki dan menindak pelaku serangan siber.


Media siber memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi yang akurat dan kredibel kepada publik. Serangan siber dapat merusak kredibilitas media dan membuat publik ragu terhadap informasi yang disampaikan. Hal ini dapat membuka peluang bagi penyebaran informasi palsu dan propaganda, yang dapat berakibat pada polarisasi politik, kebencian, dan bahkan kekerasan. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam memerangi serangan siber terhadap media siber. 


Tertarik lebih lanjut dengan solusi yang bisa memperkuat sistem keamanan organisasi dan bisnis? Hubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.


bottom of page