top of page

Brute Force Attack: Ancaman Serius Era Digital, Bagaimana Cara Mencegahnya?


Hi #GISFamily Welcome to Serba Serbi Siber!



Brute Force Attack merupakan kegiatan cybercrime yang dilakukan oleh hacker, dan bisa merugikan organisasi atau bisnis. Seperti namanya, serangan ini ibarat seseorang yang menerobos masuk ke rumah kita dengan cara mencongkel semua kunci yang dia punya. Bedanya, kunci yang dicoba dalam serangan brutal bukanlah benda fisik, melainkan kombinasi password atau kode keamanan digital. Penyerang secara sistematis menebak semua kemungkinan kata sandi, berharap menemukan yang benar dan membuka pintu akses ke sistem, data, atau akun pribadi.


Mengapa Brute Force Attack Menakutkan?

Kekuatan Brute Force Attack terletak pada kesederhanaannya. Tidak perlu keahlian hacking tingkat tinggi, cukup software otomatis dan daftar kata sandi yang besar sudah cukup untuk melancarkan serangan. Akibatnya bisa fatal, mulai dari pencurian informasi pribadi, data keuangan, bahkan rahasia perusahaan bisa dicuri dan disalahgunakan. Brute Force Attack juga dapat membanjiri server dengan permintaan login, sehingga sistem kewalahan dan tidak bisa diakses. Perusahaan atau organisasi yang terkena serangan ini pun akan mendapatkan reputasi buruk dari masyarakat.


Ada banyak kasus Brute Force Attack yang terjadi di dunia, seperti kasus Yahoo! pada tahun 2014 yang menyebabkan 3 miliar akun penggunanya diretas. Kebocoran data ini menyebabkan Yahoo! harus membayar ganti rugi kepada penggunanya sebesar $350 juta.


Semua pihak bisa saja menjadi target dari Brute Force Attack, terutama mereka yang masih menggunakan password yang mudah ditebak seperti tanggal lahir, nama anak, atau kata umum lainnya. Website atau server dengan sistem keamanan yang outdated juga lebih mudah ditembus. Selain itu, seringkali juga pengguna tidak waspada terhadap email phishing atau link berbahaya bisa menjadi pintu masuk bagi Brute Force Attack.


Ada beberapa metode Brute Force Attack yang biasa dilakukan: 

  • Metode serangan sederhana: Metode serangan sederhana sering berhasil karena masih banyak orang yang menggunakan kata sandi sederhana, seperti "password123" atau "1234". Selain itu, manajemen kata sandi yang buruk seperti menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa situs web, juga akan lebih mudah diretas menggunakan metode ini.

  • Metode Dictionary Attack: Metode serangan ini umumnya memakan waktu dan memiliki peluang keberhasilan yang rendah. Namun, metode ini dapat menjadi lebih efektif jika peretas memiliki daftar kata sandi yang besar dan akurat.

  • Metode Hybrid Attack: Metode serangan hibrida memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibanding metode lainnya. Hal ini karena metode ini menggabungkan kekuatan dari metode sederhana dan metode kamus.

  • Metode Credential Attack: Peretas menggunakan kembali kata sandi yang sudah berhasil membobol suatu akun untuk akun lainnya. Metode ini berhasil karena banyak orang yang menggunakan kata sandi yang sama di berbagai akun.

  • Metode serangan reverse: Peretas menggunakan kata sandi pengguna yang sebelumnya telah menjadi korban peretasan. Kata sandi yang bocor tersebut umumnya tersedia secara online dari pelanggaran data yang pernah terjadi.

  • Metode Rainbow Table Attack: Metode ini memanfaatkan fungsi hash kriptografi untuk mendekripsi hash proteksi hingga menghasilkan enkripsi sebuah password. Metode ini memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibanding metode lainnya.


Maka dari itu, penting bagi #GISFamily untuk melakukan peningkatan cyber security pada sistem. Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mencegah Brute Force Attack, seperti menggunakan kombinasi kata sandi yang kuat, terdiri dari huruf besar, kecil, angka, dan karakter khusus, serta panjang minimal 8 karakter. Selain itu, edukasi tentang risiko Force Attack dan praktik cybersecurity yang baik juga penting dimiliki oleh karyawan atau pengguna lainnya untuk meminimalisir terjadinya serangan. 


Pastikan bahwa website dan server #GISFamily menggunakan software terbaru dengan patch keamanan terkini. Jika masih menggunakan one factor authentication, mulailah beralih ke two-factor atau multi-factor authentication untuk keamanan login yang lebih baik, sehingga ada lapisan keamanan tambahan dengan kode verifikasi melalui SMS atau email. Demi keamanan yang maksimal, gunakan software security seperti Endpoint Detection and Response dan Intrusion Detection System dapat membantu mendeteksi dan memblokir Brute Force Attack. 


Ingin terlindung dari Brute Force Attack? Hubungi kami untuk dapat solusi selengkapnya.

bottom of page